8 Jul 2011

Bad hair day....

Waktu kecil aku dibilang China bukan cuma karena kulitku yang putih, tapi juga rambutku yang lemas, jadi mamaku paling senang kalau aku mau dikuncir.

Katanya tengkuk putih dan rambut jatuh bikin aku terlihat seperti anak orang kaya... Jiaaaah, bahasa jaman dulu tidak jauh dari materialism. Ingat hanya terlihat seperti bukan menjadi lho.. hahaha

Sampai SD ke SMP, aku tidak pernah perduli dengan rambutku. Sadar2 waktu melihat foto NEM SD foto aku terlihat kacau. Dengan rambut macam kucing kesiram air. Lalu selama SMP aku memilih mengikat poni dan rambut kebelakang. That’s it.

Waktu SMA, juga tanpa bermaksud bergaya aku hanya membiarkan rambutku lepas tergerai tanpa model. Sekarang siy disebut bob. Karena rambut pula, aku sempat jadi ikon di masa SMA. Salah potong membuat aku harus totally cepak, dulu GI Jane belum  terkenal so potongan ini membuat aku terlihat preman.

Apa yang menarik dari rambut?? Semakin dewasa rambutku semakin hancur... Kering, patah, rontok, kaku dan derita rambut pada umumnya. Dengan model rambut mengembang seperti ini semakin membuat aku merasa tidak nyaman.

Tapi sekarang bentuk kenyamanan yang ku maksudkan sudah berbeda. Bukan semata-mata karena penyakit rambut diatas.

Berawal dari buku bacaan ku yang berasal dari Pakistan. Budaya disana menuliskan kalau rambut itu lebih seksi dari pada bagian tubuh yang lain. Entah karena latah atau memang aku hanya terinspirasi secara penuh, aku merasa berlebihna jika menggerai rambut di depan umum, apalagi dengan gaya menginas-ngibaskanya.

Jadilah aku hobby mengkonde rambut dengan asal-asalan, dan so far aku merasa cukup nyaman dengan 'gaya' itu. Sampai suatu hari (belum lama ini),  orang HR memanggilku secara khusus untuk menegur soal rambut cepol-ku yang katanya, “kaya orang mau mandi aja”. Sama sekali tidak nampak seperti orang kantoran.

Hahaha... aku siy menaggapinya positip aja.

Hmm,,, iya juga siy pikirku. Pada dasarnya aku pencinta kerapihan, kecantikan dan keindahan. Tapi jujur aku ‘sangat sangat tidak nyaman’ kalau dalam keindahan itu ada konotasi seksi. Dan pengertian aku, rambut mekar begini kalau digerai kelihatan too much..

Maksudnya?? Ya... sekali lagi aku bilang, entah terinsipirasi atau memang I had it mind. Aku merasa tidak nyaman menggerai rambut. Terlihat so seksi.

So, kalaupun sampai terjadi berarti ada kesalahan. Misalnya kehilangan ikat rambut, baru keramas, mau kondangan atau (lagi) event dimana aku merasa ingin cantik. :p

Tapi sekarang, aku memaksa diri untuk terbiasa dengan gerai rambut. Mencoba merasakan lebih ‘perempuan’ sajalah, daripada seksi-nya.

Dan kemudian aku baru sadar, kebiasaan mengkonde ini turun pada putriku. Dan (baru) kusadari lagi... hampir setiap kali melihat dia mengikat rambutnya dengan sembarangan, aku akan berkomentar pedas. Nggg... lupa diri kali ya, hahaha...

So???  Pakistan and Indonesia suppose to be difference… yups!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar