27 Apr 2012

End of April 2012, and 100 story


April 2012,
Tepat setahun gue gabung di perusahaan impian gue. Walau banyak hal  yang pada  kenyataanya jauh dari ‘paket’ yang gue harapakan. Tapi please deh, life has it own rule ya bow, and its abseloutly bukan harus seperti mau gue. Secara kalau ngikutin semua gue punya mau... hancur minah kali, hehehe.  Suami  selalu ngingetin gue, “lain ladang lain ilalang, dan setiap orang seharusnya ikutin aturan main yang ada aja.” Agak susah, tepatnya susah banget deh buat orang yang idealisme-nya sering kali kurang realistis seperti gue untuk benar-benar menerima stament model gini dengan penuh kelapangan dada. But I have to.

Dalam setahun ini  sudah banyak hal—mulai dari yang penting, sampai gak penting, sampai yang gak pernah gue pikirkan sama sekali—sudah tercapai. Just in short this April to April.  Wow… gue suka nyengir sambil exhale nafas dengan terperanjat. In this 12 month bikin gue makin berani bermimpi.

April 2012,
Segitu banyaknya hal yang terjadi, blogging merupakan salah satu rancangan Tuhan yang indah buat gue. Ya… tahun 2007-an gue mulai kenal blog. Waktu itu gara-gara gue kesengsem sama musiknya bang Vicky Sianipar trus entah link-an apa yang gue klak-klik, eh kebuka blognya Vicky Sianipar. FYI ya bow, jaman dulu gue jadi staf  perusahaan sono noh, namanya interet sama email itu mahaaaaal banget, jadi gue lumayan bego dan norak.

Di blog VS ini gak ngerti juga sebenarnya apa yang gue baca. Harap maklum dech, Internet Expoler itu biasanya bisa ‘bocor’ setelah ada regular maintenance computer oleh Mr. IT yang dilakukan sekitar 1-2X sebulan. Nah ketika terjadi kebocoran itu, kalaplah gue dengan tempo yang sesingkat-singkatnya dan se-sok tau-sok taunya men-klak-klik semua hal yang gue mau tau. Nah khan, Kebuttttt man!!

Jadi waktu itu, gue rajin banget searching Wikipedia. Cari tau soal  Nazi—1 hal yang gue suka banget— serta sejarah dan perjalananya. Juga soal bedanya syiah dan suni—yang bahkan para muslim sendiri suka gak paham kalau gue tanya—, para tokoh-tokoh dunia. Intinya waktu itu gue lebih ke banci pelajaran deh. Padahal  engga semua juga bisa gue baca, jadi setiap data-data yang gue dapat akan gue save di word trus gue simpan. Halaah, pokoknya lebih ke sok pinter deh. Maklum ex-SMEA jadi pelajaran sejarahnya kurang banget. Hehehe…

Dari hasil ‘ngintip’ blognya bang VS, lalu gue iseng bikin blog. Isinya ter-inspirasinya dengan novel Laskar Pelangi. Gue kok  terkesan dengan cara ‘jujur’ si Ikal ini menggambarkan semua tokoh yang ada dengan seadanya. So pure and honest—dari kacamata dia lho—. Terlepas soal kisahnya yang secara keseluruhan memang mengugah ya, tapi  bagaimana dia bisa bilang temen ini begini dan begitu, si ini baik tapi… si ini ada buruknya tapi…  si ini indah tapi… etc etc dech. Si oportunis, si bodoh, si  aji mumpung dan si sok tau. Gue sih meng-enterpreture-kan gambaran si Ikal begini…

Maka dengan sok-sok an pula  gue menuliskan hal yang sama (menurut gue) di blog itu. FYI, SUMPAH ABISSSS, setelah menulis sekali itu, gue TIDAK PERNAH lagi bisa menemukan link blog ini. God know how I’ve tried to looking for it, but I always fail. GUE TIDAK PENAH NEMU LAGI BLOG INI.

April 2012,
Bertahun-tahun kemudian,  setelah membuat blog lain di April 2011. Seorang teman protes KERAS, karena dalam sebuah blog ini ada sebuah kisah yang memang  gue sebut namanya. GOD FOR SHAKE,  there is no bad thing actually in that  blog. Tapi dengan gayanya yang  anggun— gue hapal banget  teman gue yang satu ini—dia ‘tegur’ gue dengan banyak kalimat  ‘dear’, tapi  intinya:  blog gue selalu annoying.

Oh Gosh, kalu ada kalimat yang salah gue bikin… gue rela dicium Adam Levine sampe jontor deh. Hehehe, lagi addict sama dia nih.  Nothing, nothing man…  just  named her as my best  friend yang  selalu dekat tapi jauh, seperti benci  tapi rindu, because I love her. So, memanjanglah komplen ini sampe  ke-blog  gue yang dolooo itu, dikasih link-nya segala bow.  Dan dunia maya menjadi saksi, kalau pencarian gue terhadap blog ‘curcol’ (*curang en colongan, hehehe)  itu akhirnya berakhir. Bukan karena gue cari, bukan pula karena ada komen pembaca… tapi karena gue di ‘omelin’ teman dengan banyak kalimat ‘dear’nya.  Anoying Blog, kata beliau.

Ditambah dengan nasihat indah, “gue pikir hidup loe sudah cukup berwarna.” HALLOOOOO… kalu gue salah koreksi  ya teman. Tapi kok kalimatnya seperti penghinaan buat gue, betapa kehidupan gue yang hitam-putih ini ini gue warnai dengan annoying teman-teman lama.

April 2012,
Privilege yang gue terima diperusahaan ini lumayan banyak, Free IE salah satunya dan  gue tidak menyia-nyiakan ini dengan membuat blog. Kebetulan  perusahaan gue ini lebih oriented ke result  bukan aturan-aturan cara kerja. So, gue bisa punya cukup waktu buat nge blog. Hai hai hai.

Waktu itu gue belum sadar ‘dosa’ blog lama dan memang gak nemu.  Sempet  gue mikir sendiri, buat apa sih gue ngeblog? Iya gue suka nulis sejak SMP, malah kertas coret-coretan-nya gue masih gue simpen sampai sekarang. Tapi gak kebayang gue kasih liat orang baca itu (kebanyakan sih cerita fiksi). Back to blog, sampai beberapa bulan kemudian pun gue masih belum pernah ‘pamer’ itu blog. Cuman gue ketik, gue baca sendiri, gue nangis sendiri atau gue nyengir sendirian.  Pokok-nya blog itu dari gue, untuk gue dan oleh gue seorang lah... kwkwkw.  Republik Mawar gitu lho.

Gue jago ngebacot— yang kenal gue tau pasti itu—tapi gue gak gak pinter merayu, speak-speak manis,  janji manis dan sok lelembutan kaya Suzana di film kuntilanaknya... (inget khan jargon: bang satenya sepuluh ya bang, hehehe). Hmmm, intinya yang smooth and tender itu bukan dari gue lah.  Gue gak hobi cerita betapa gue juga punya sisi lembut,  gue gak suka ngumbar  ‘kelemahan’ gue  *dalam arti sifat lho, bukan kesalahan. Gue lebih dikenal sebagai  perempuan garang, kasar, berani dan menjurus ke provocative.

Because of my toughness, bahkan sampai di beberapa masa suami gue masih selalu berfikir, “you never in love with me, you never ever had this feeling.” Yes he still announce that,  bahkan setelah gue beranak 3 kali.  Males gak sih, gue sih bukan tipe perempuan yang bakal bales... “Oh darling that's not true, of course I love, I need you, I want you and  bla bla...”  That is not me.  Buat gue kebaikan, kemanisan, keindahan, kekaguman yang terlalu sering diumbar  berkesan basi. Sikap-sikap inggih-inggih, haha-hihi,  tebar pesona  kebaikan, jaga image... bukan gue banget.

Pemikiran dan ide gue sih, kalimat pujian itu cukup sedikit tapi guna, daya, manfaat, kena, tepat, nancep, terpatri, halahhhhh … apa sih :P, nah kalau soal bertindak baik dan gak cari muka semata, I think I am on it already, ceilee. Hahaha.   Tapi kenyataanya setiap kali ribut soal RT, kalimat itu selalu aja di semburkan laki gue dengan penuh kepiluan, padahal sesungguhnya gue-lah yang terluka dengan pertanyaan bodohnya itu.

Suatu kali, kayanya udah hampir penghujung  tahun deh. Gue bilang aja sama suami supaya baca blog gue. Rada ngilu juga perasaan gue waktu ngomong. Ya iyalah, itukan dunia gue yang belum mau gue bagi, itu khan ‘kartu AS’ gue, itu khan Mawar disisi yang lain. Gue engga minat dikomentarin, engga siap dipuji, lebih engga siap lagi dikomplen, hehehe. Dan gue pesen KERAS sama dia, “loe baca jangan waktu ada gue, dan aturan ini pasti atau gak usah baca sama sekali.” :D

Kemudian, keesokan harinya. Reaksi pertama dia adalah layar terkembang eh salah dink, senyum terkembang. He got my point already. Dan memang untuk itulah alasan  gue bikin blog pada mulanya. Gue BERHARAP DIMENGERTI.  Walau belum sampai pada tahap minta ‘diperhatiin’.  Di blog,  gue memang menunjukan sisi seorang Mawar yang sesungguhnya. Gue yang sakit hati, gue yang ketakutan, gue yang tulus, gue yang lemah gue yang minta ditemenin, gue yang sesungguhnya tidak selalu sekuat apa yang gue pertontonkan. Gue yang memang  sudah ‘belajar’ pada kehidupan diusia yang sepantasnya gue masih bersenang-senang.  Semua pengalaman  buruk, pahit, getir, marah, bangga, bahagia dan banyak keterpaksaan  yang engga semuanya bisa gue ceritakan dengan bahasa lidah. Ohhh..

April 2012,
Ada juga blog yang isinya  geregetan. Geregetan dengan spot sight yang baru aja gue dapat.  Lalu dengan terburu-buru ngegambarin kembali  sudut pandang gue secara pribadi, apakah itu setuju atau justru beda banget. Pokoknya I  just wanna tell it, walau kadang-kadang saking ‘napsu’nya, penyampaiannya malah jadi aneh…  gue aja berasa begitu apalagi yang orang lain yaks?

Ada juga yang—kata laki gue sih engga jelas alias gak enak dibaca—...  Usut punya usut,  itu ceritanya gara-gara gue—dengan segala kerendahan hati— berbagi dengan seorang teman.  Setelah diawali dengan kritikan dan kritikan,  karena sepanjang kenal dengannya, nyaris belum pernah gue merasakan pujiannya—dia lebih common ngeceng-in, ngeledekin dan protes— .  (Sampai pada suatu masa gue berhenti berpikir kalau memang  that what  friends are for).  Dia bilang kalau tulisan itu harus ada ‘nasihat’ didalamnya.  Entah kenapa, as I always  said “ friend is a teacher” so I follow her advice. Makanya ada beberapa tulisan gue yang sok nasihatin.

Dan setelah suami gue baca dia malah bilang, “aku gak suka yang ini, ini dan ini… agak-agak gimana ya??”. Owh, protes dong gue, menurut gue nasihat temen gue itu bener dong, harus ada pesan, synopsis, nasihat  didalam sebuah tulisan. Sebagai ‘penyuka’ nulis, bukan pengamat ya bow!  Gue merasa ‘nasihat’ itu bener  kok. Kemudian ketika sedang ‘on my  writer mood’ dan gue baca ulang beberapa tulisan, gue kok ngerasa… ihh, bukan gue deh dengan gaya begini. Kemudian gue compare  penilaian laki gue dengan perasaan gue, “tulisan itu sok ngajarin banget ya babe, kaya baca Koran?”. Yaps mom, jawab laki gue.

So again, kembali ke muasalnya gue mau nulis blog. Ini khan blog gue, ini dunia gue, ini pengalaman gue, ini cerita gue dan inilah perasaan dan gaya gue. Kenapa gue mesti terganggu dengan gaya penulisan ‘baku’ dan pesan ‘moral’ secara ekplisit.  Kalau orang mau cari pesan dan kesan yang  tertulis, yah sering-sering aja baca kitab suci. 

Blog ini, memang pada mulanya adalah penyampaian perasaan seorang Mawar terhadap dunia yang dikenalnya,  perjalanan hidup yang dialaminya dan segala cerita yang dihadapinya. INI MEMANG SUDUT PANDANG SEORANG MAWAR PRIBADI.  Terutama dan most of all, ini adalah sudut pandang Mawar yang sosialis dan liberal bertemu dengan pribadi Monang Siregar yang conservative abis. Suami gue yang sering banget kontra dengan pikiran gue. Need him to know my view deeper and deeper,,,
       
April 2012,
Tidak ada maksud apalagi niat bikin tulisan sampe 100 kisah dalam 1 tahun. But waktu gue lihat dipenghujung april ini gue sudah bikin 99 tulisan. Kemudian gue berfikir, kenapa gak gue genapin aja nih sampe 100. Hmmm, jadi  100 kisah tepat dalam satu tahun. Lalu Tutup.

April 2012,
Ternyata berbagi blog itu menakutkan, bisa jadi berkat, bisa jadi cibiran bahkan bisa jadi pedang buat diri sendiri. Tapi sekarang, bahkan lebih nyakitin kalau gak ada yang baca, hehehe.  But for me, from April 2011 to April 2012, finally I know better  why I love to blogging.  karena sesunggunya this is my passion, this is my desire from a very long long time ago. Even the time I haven’t realize it.

Happy blogging Mawar*berasa kaya Mr. Bean yang ngerayain natal sendirian sambil menghibur diri, Hahaha.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar