April 2012,
Tepat setahun
gue gabung di perusahaan impian gue. Walau banyak hal yang pada kenyataanya jauh dari ‘paket’ yang gue
harapakan. Tapi please deh, life has it own rule ya bow, and its abseloutly bukan harus seperti mau
gue. Secara kalau ngikutin semua gue punya mau... hancur minah kali, hehehe. Suami selalu
ngingetin gue, “lain ladang lain ilalang, dan setiap orang seharusnya ikutin
aturan main yang ada aja.” Agak susah, tepatnya susah banget deh buat orang
yang idealisme-nya sering kali kurang realistis seperti gue untuk benar-benar
menerima stament model gini dengan
penuh kelapangan dada. But I have to.
Dalam setahun
ini sudah banyak hal—mulai dari yang
penting, sampai gak penting, sampai yang gak pernah gue pikirkan sama sekali—sudah
tercapai. Just in short this April to April.
Wow… gue suka nyengir sambil exhale nafas dengan terperanjat. In this 12 month bikin gue makin berani
bermimpi.
April 2012,
Segitu
banyaknya hal yang terjadi, blogging merupakan
salah satu rancangan Tuhan yang indah buat gue. Ya… tahun 2007-an gue mulai
kenal blog. Waktu itu gara-gara gue kesengsem sama musiknya bang Vicky Sianipar
trus entah link-an apa yang gue
klak-klik, eh kebuka blognya Vicky Sianipar. FYI ya bow, jaman dulu gue jadi staf perusahaan sono noh, namanya interet sama
email itu mahaaaaal banget, jadi gue lumayan bego dan norak.
Di blog VS ini
gak ngerti juga sebenarnya apa yang gue baca. Harap maklum dech, Internet Expoler itu biasanya bisa ‘bocor’
setelah ada regular maintenance computer
oleh Mr. IT yang dilakukan sekitar 1-2X sebulan. Nah ketika terjadi kebocoran
itu, kalaplah gue dengan tempo yang sesingkat-singkatnya dan se-sok tau-sok
taunya men-klak-klik semua hal yang gue mau tau. Nah khan, Kebuttttt man!!
Jadi waktu itu,
gue rajin banget searching Wikipedia.
Cari tau soal Nazi—1 hal yang gue suka
banget— serta sejarah dan perjalananya. Juga soal bedanya syiah dan suni—yang
bahkan para muslim sendiri suka gak paham kalau gue tanya—, para tokoh-tokoh
dunia. Intinya waktu itu gue lebih ke banci pelajaran deh. Padahal engga semua juga bisa gue baca, jadi setiap
data-data yang gue dapat akan gue save
di word trus gue simpan. Halaah, pokoknya
lebih ke sok pinter deh. Maklum ex-SMEA jadi pelajaran sejarahnya kurang
banget. Hehehe…
Dari hasil
‘ngintip’ blognya bang VS, lalu gue iseng bikin blog. Isinya ter-inspirasinya dengan
novel Laskar Pelangi. Gue kok terkesan
dengan cara ‘jujur’ si Ikal ini menggambarkan semua tokoh yang ada dengan
seadanya. So pure and honest—dari kacamata dia lho—. Terlepas
soal kisahnya yang secara keseluruhan memang mengugah ya, tapi bagaimana dia bisa bilang temen ini begini dan
begitu, si ini baik tapi… si ini ada buruknya tapi… si ini indah tapi… etc etc dech. Si oportunis, si bodoh, si aji mumpung dan si sok tau. Gue sih meng-enterpreture-kan gambaran si Ikal begini…
Maka dengan
sok-sok an pula gue menuliskan hal yang
sama (menurut gue) di blog itu. FYI, SUMPAH ABISSSS, setelah menulis sekali itu,
gue TIDAK PERNAH lagi bisa menemukan link
blog ini. God know how I’ve tried to
looking for it, but I always fail. GUE TIDAK PENAH NEMU LAGI BLOG INI.
April 2012,
Bertahun-tahun
kemudian, setelah membuat blog lain di
April 2011. Seorang teman protes KERAS,
karena dalam sebuah blog ini ada sebuah kisah yang memang gue sebut namanya. GOD FOR SHAKE, there is no bad
thing actually in that blog. Tapi
dengan gayanya yang anggun— gue hapal
banget teman gue yang satu ini—dia
‘tegur’ gue dengan banyak kalimat ‘dear’, tapi intinya: blog
gue selalu annoying.
Oh Gosh, kalu ada kalimat yang salah gue
bikin… gue rela dicium Adam Levine sampe jontor deh. Hehehe,
lagi addict sama dia nih. Nothing,
nothing man… just named her as my best friend yang selalu dekat tapi jauh, seperti benci tapi rindu, because I love her. So, memanjanglah komplen ini sampe ke-blog
gue yang dolooo itu, dikasih link-nya
segala bow. Dan dunia maya menjadi
saksi, kalau pencarian gue terhadap blog ‘curcol’ (*curang en colongan,
hehehe) itu akhirnya berakhir. Bukan
karena gue cari, bukan pula karena ada komen pembaca… tapi karena gue di ‘omelin’
teman dengan banyak kalimat ‘dear’nya. Anoying Blog, kata beliau.
Ditambah dengan
nasihat indah, “gue pikir hidup loe sudah cukup berwarna.” HALLOOOOO… kalu gue
salah koreksi ya teman. Tapi kok
kalimatnya seperti penghinaan buat gue, betapa kehidupan gue yang hitam-putih
ini ini gue warnai dengan annoying
teman-teman lama.
April 2012,
Privilege yang gue terima diperusahaan ini
lumayan banyak, Free IE salah satunya
dan gue tidak menyia-nyiakan ini dengan
membuat blog. Kebetulan perusahaan gue
ini lebih oriented ke result bukan aturan-aturan cara kerja. So, gue bisa punya cukup waktu buat nge
blog. Hai hai hai.
Waktu itu gue
belum sadar ‘dosa’ blog lama dan memang gak nemu. Sempet gue mikir sendiri, buat apa sih gue ngeblog?
Iya gue suka nulis sejak SMP, malah kertas coret-coretan-nya gue masih gue
simpen sampai sekarang. Tapi gak kebayang gue kasih liat orang baca itu
(kebanyakan sih cerita fiksi). Back to
blog, sampai beberapa bulan kemudian pun gue masih belum pernah ‘pamer’ itu
blog. Cuman gue ketik, gue baca sendiri, gue nangis sendiri atau gue nyengir
sendirian. Pokok-nya blog itu dari gue,
untuk gue dan oleh gue seorang lah... kwkwkw. Republik Mawar gitu lho.
Gue jago
ngebacot— yang kenal gue tau pasti itu—tapi gue gak gak pinter merayu, speak-speak manis, janji manis dan sok lelembutan kaya Suzana di
film kuntilanaknya... (inget khan jargon: bang satenya sepuluh ya bang, hehehe).
Hmmm, intinya yang smooth and tender itu bukan dari gue lah. Gue gak hobi cerita betapa gue juga punya sisi
lembut, gue gak suka ngumbar ‘kelemahan’ gue *dalam arti sifat lho, bukan kesalahan. Gue
lebih dikenal sebagai perempuan garang,
kasar, berani dan menjurus ke provocative.
Because of my toughness, bahkan sampai
di beberapa masa suami gue masih selalu berfikir, “you never in love with me, you never ever had this feeling.” Yes he still announce that, bahkan setelah gue beranak 3 kali. Males gak sih, gue sih bukan tipe perempuan yang
bakal bales... “Oh darling that's not
true, of course I love, I need you, I want you and bla bla...”
That is not me. Buat gue kebaikan, kemanisan, keindahan,
kekaguman yang terlalu sering diumbar berkesan basi. Sikap-sikap inggih-inggih, haha-hihi, tebar pesona
kebaikan, jaga image... bukan
gue banget.
Pemikiran dan
ide gue sih, kalimat pujian itu cukup sedikit tapi guna, daya, manfaat, kena,
tepat, nancep, terpatri, halahhhhh … apa sih :P, nah kalau soal bertindak baik dan
gak cari muka semata, I think I am on it
already, ceilee. Hahaha. Tapi
kenyataanya setiap kali ribut soal RT, kalimat itu selalu aja di semburkan laki
gue dengan penuh kepiluan, padahal sesungguhnya gue-lah yang terluka dengan
pertanyaan bodohnya itu.
Suatu kali,
kayanya udah hampir penghujung tahun
deh. Gue bilang aja sama suami supaya baca blog gue. Rada ngilu juga perasaan
gue waktu ngomong. Ya iyalah, itukan dunia gue yang belum mau gue bagi, itu
khan ‘kartu AS’ gue, itu khan Mawar disisi yang lain. Gue engga minat dikomentarin,
engga siap dipuji, lebih engga siap lagi dikomplen, hehehe. Dan gue pesen KERAS sama dia, “loe baca jangan waktu
ada gue, dan aturan ini pasti atau gak usah baca sama sekali.” :D
Kemudian,
keesokan harinya. Reaksi pertama dia adalah layar terkembang eh salah dink,
senyum terkembang. He got my point
already. Dan memang untuk itulah alasan
gue bikin blog pada mulanya. Gue BERHARAP DIMENGERTI. Walau belum sampai pada tahap minta
‘diperhatiin’. Di blog, gue memang menunjukan sisi seorang Mawar yang
sesungguhnya. Gue yang sakit hati, gue yang ketakutan, gue yang tulus, gue yang
lemah gue yang minta ditemenin, gue yang sesungguhnya tidak selalu sekuat apa
yang gue pertontonkan. Gue yang memang
sudah ‘belajar’ pada kehidupan diusia yang sepantasnya gue masih
bersenang-senang. Semua pengalaman buruk, pahit, getir, marah, bangga, bahagia
dan banyak keterpaksaan yang engga
semuanya bisa gue ceritakan dengan bahasa lidah. Ohhh..
April 2012,
Ada juga blog
yang isinya geregetan. Geregetan dengan spot sight
yang baru aja gue dapat. Lalu dengan terburu-buru
ngegambarin kembali sudut pandang gue
secara pribadi, apakah itu setuju atau justru beda banget. Pokoknya I just wanna tell it, walau kadang-kadang
saking ‘napsu’nya, penyampaiannya malah jadi aneh… gue aja berasa begitu apalagi yang orang lain
yaks?
Ada juga yang—kata
laki gue sih engga jelas alias gak enak dibaca—... Usut punya usut, itu ceritanya gara-gara gue—dengan segala
kerendahan hati— berbagi dengan seorang teman. Setelah diawali dengan kritikan dan kritikan, karena sepanjang kenal dengannya, nyaris belum
pernah gue merasakan pujiannya—dia lebih
common ngeceng-in, ngeledekin dan protes— .
(Sampai pada suatu masa gue berhenti berpikir kalau memang that
what friends are for). Dia bilang kalau tulisan itu harus ada
‘nasihat’ didalamnya. Entah kenapa, as I always
said “ friend is a teacher” so I follow her advice. Makanya ada
beberapa tulisan gue yang sok nasihatin.
Dan setelah
suami gue baca dia malah bilang, “aku gak suka yang ini, ini dan ini… agak-agak
gimana ya??”. Owh, protes dong gue, menurut gue nasihat temen gue itu bener
dong, harus ada pesan, synopsis, nasihat
didalam sebuah tulisan. Sebagai ‘penyuka’ nulis, bukan pengamat ya
bow! Gue merasa ‘nasihat’ itu bener kok. Kemudian ketika sedang ‘on my
writer mood’ dan gue baca ulang beberapa tulisan, gue kok ngerasa…
ihh, bukan gue deh dengan gaya begini. Kemudian gue compare penilaian laki gue
dengan perasaan gue, “tulisan itu sok ngajarin banget ya babe, kaya baca Koran?”. Yaps mom,
jawab laki gue.
So again, kembali ke muasalnya gue mau nulis
blog. Ini khan blog gue, ini dunia gue, ini pengalaman gue, ini cerita gue dan inilah
perasaan dan gaya gue. Kenapa gue mesti terganggu dengan gaya penulisan ‘baku’
dan pesan ‘moral’ secara ekplisit. Kalau
orang mau cari pesan dan kesan yang
tertulis, yah sering-sering aja baca kitab suci.
Blog ini, memang pada
mulanya adalah penyampaian perasaan seorang Mawar terhadap dunia yang
dikenalnya, perjalanan hidup yang
dialaminya dan segala cerita yang dihadapinya. INI MEMANG SUDUT PANDANG SEORANG
MAWAR PRIBADI. Terutama dan most of all, ini adalah sudut pandang
Mawar yang sosialis dan liberal bertemu dengan pribadi Monang Siregar yang conservative abis. Suami gue yang sering
banget kontra dengan pikiran gue. Need
him to know my view deeper and deeper,,,
April 2012,
Tidak ada
maksud apalagi niat bikin tulisan sampe 100 kisah dalam 1 tahun. But waktu gue lihat dipenghujung april
ini gue sudah bikin 99 tulisan. Kemudian gue berfikir, kenapa gak gue genapin
aja nih sampe 100. Hmmm, jadi 100 kisah tepat
dalam satu tahun. Lalu Tutup.
April 2012,
Ternyata
berbagi blog itu menakutkan, bisa jadi berkat, bisa jadi cibiran bahkan bisa
jadi pedang buat diri sendiri. Tapi sekarang, bahkan lebih nyakitin kalau gak
ada yang baca, hehehe. But for me, from April 2011 to April
2012, finally I know better why I love to blogging. karena sesunggunya this is my passion, this is my desire from a very long long time ago. Even the time I haven’t realize it.
Happy blogging Mawar… *berasa kaya Mr. Bean yang ngerayain natal sendirian sambil menghibur
diri, Hahaha.