Pernah merasa
dikasihani?? I just been there tapi
sumpah ajah gak paham dengan maksudnya. Seorang teman menasihatiku dengan “bijaksananya”..
kasihan elu dengan segala pemikiran elu, karena tidak semua orang bisa
menerimanya”… hening, diotak banyak mikir dan dalih tapi apa daya.. I am the victim here, so berusaha
menahan perasaan aja.. tidak boleh ada kemarahan, pelajaran terakhir aku selama
‘dalam masa keterasingan’ adalah just
listen deh daripada pura-pura didengar, nanti malah jadi boomerang
sendiri. #fuiiihhh
Alicia
Keys bilang gini :
Some people live for the fortune
Some people live just for the fame
Some people live for the power, yeah
Some people live just to play the game
Some people think that the physical things
Define what's within
And I've been there before
But that life's a bore
So full of the superficial
Some people live just for the fame
Some people live for the power, yeah
Some people live just to play the game
Some people think that the physical things
Define what's within
And I've been there before
But that life's a bore
So full of the superficial
Maka menurut aku
tidak ada yang salah dengan pemikiran orang tidak ada yang salah dengan konsep
pandangan orang, kalaupun –mungkin ada
kesalahan- barangkali dicara penyampaianya. Tapi ketika aku suka berbicara dan
membagikan ‘keterbukaan’ yang aku tau, aku tidak merasa ini kesalahan. Khan memang
tidak ada niatan untuk memaksakan kehendak, prinsipku adalah sound your soul, teriakan apa maumu, serukan
apa suara hatimu walau kenyataan tidak akan selalu berpihak padamu, dan aku
sendiri sering kok merasakan diposisi ini, malah sangat-sangat sering
menghadapi complain yang berakhir TANPA PENYELESAIAN. It’s doesn’t matter BUT I DON’T LIKE IT.. tapi paling tidak aku
sudah menyampaikan apa yang mengganggu diotakku. Finish, done. Kalu ada macam manusia yang lebih suka bermain “belakang”
demi kenyamanan aku juga gak bisa bilang dia salah, satu hal yang pasti IT’S NOT MY STYLE, dan tidak ada yang
perlu dikasihani dengan ‘gayung tak bersambut’ malah yang sekarang ngetrend ‘goyang gayung’, hehehe…
Suatu kali karena acara di TV aku
dan mama berdebat, dia benci ½ mati dengan segala aksi demo dan konfrontasi,
dia tidak suka dengan komentar-komentar opposite kepada para penguasa Negara ini,
menurut mamaku “hidup engga usah dibikin susah”… tapi pandangan kami berbeda
180° -aku memang tidak dibesarkan dengan karakter untuk menjadi oposisi, tapi
entah kenapa it’s just in my blood-
aku tidak suka posisi nyaman sendiri, aku tidak suka pura-pura tenang, aku
tidak suka bentuk-bentuk ketidak adilan yang menjurus ke konyol dan pembodohan massal.
Akan tetapi pada dunia nyata aku sadar Hidup lebih sering tidak adil, hidup banyak mempertontonkan kebohongan dan aku bukan Tuhan atau -Bruce Almighty mungkin,hmmm- yang diberi kesempatan untuk ‘mengubah dunia sesuai selera’ untuk sesaat… I realize that so much, a lot. Aku sadari semuanya, tapi ini tidak akan menghentikan aku dari menyuarakan apa yang menurutku layak dibagikan.
Akan tetapi pada dunia nyata aku sadar Hidup lebih sering tidak adil, hidup banyak mempertontonkan kebohongan dan aku bukan Tuhan atau -Bruce Almighty mungkin,hmmm- yang diberi kesempatan untuk ‘mengubah dunia sesuai selera’ untuk sesaat… I realize that so much, a lot. Aku sadari semuanya, tapi ini tidak akan menghentikan aku dari menyuarakan apa yang menurutku layak dibagikan.
Apa yang layak
dibagikan: toleransi adalah hal paling utama yang aku sukai dalam statusku
sebagai WNI, perbedaan agama, ras dan suku tidak seharusnya mengkotak-kotak
manusia dalam zona nya sendiri. Peraturan adalah suatu ikatan yang sering
menjadi jerat bagi pembuatnya, berlaku untuk anda tapi tidak untuk saya,halaah…
beberapa hal gak penting tapi aku suka membagikanya pada banyak orang... life is about you not your look,
persamaan hak dan kewajiban, manusia sebagai mahluk social.
Beberapa orang yang kenal aku mungkin terbiasa dengan ‘pengaruh-pengaruh’ seperti ini, walau sebenarnya maksud hati bukan untuk mempengaruhi (tapi makna kata influence memang mempengaruhi, so anggaplah demikian) -maksudku mulanya lebih ke share my mind-.
Beberapa orang yang kenal aku mungkin terbiasa dengan ‘pengaruh-pengaruh’ seperti ini, walau sebenarnya maksud hati bukan untuk mempengaruhi (tapi makna kata influence memang mempengaruhi, so anggaplah demikian) -maksudku mulanya lebih ke share my mind-.
Beberapa orang hidup
dengan memikirkan penampilanya, beberapa orang pusing dengan merk-merk yang
bertebaran demi gaya semata, berapa perduli hanya terhadap keluarganya,
beberapa memikirkan orang lain tanpa tau alasanya, beberapa hidup untuk
golonganya saja, beberapa hidup tanpa misi dan visi, dan banyak pemikiran-pemikiran
lainnya. Aku akan bilang model ginian kurang bagus, dan mulutku akan gatal
untuk ‘mempengaruhi model ini” tapi apakah kemudian mereka berubah??? Engga juga
lah,,, dan apakah perlu mengasihaniku untuk ‘penolakan’ itu,, engga perlu juga
kaleee… Itu sudut pandang mereka, ini sudut pandang aku, engga ketemu ya wajar
toh.. walau secara manusia aku pasti berharap ‘selalu diterima’,, tapi aku
sadar INI BUKAN SITKOM, tik-tik-boom... dalam sekejap (karena takut) semua
nurut... hadehhh
lalu apa gunanya
berkomentar?? SHARE MY MINDS,,,
berbagi
otak, hehehe!! Toh aku bukan tipe polisi moral yang “menasehati” sambil
mengancam dengan mengayun-ayunkan
parang, atau sembari menarik kerah baju lawan atau kemudian mengintimidasi atau
mengancam dengan bentuk lainnya.
Kalau kemudian ada kekecewaan dan kemarahan diantara ‘gap perbedaan’ itu aku cukup maklum kok, semua orang boleh kesal, seperti aku kesal aku tau orang lain juga bisa kesal. Karena hidup bukan aturan aku, hidup bukan hanya milik aku,, sebagai manusia hidup aku hanya suka menyuarakan suara yang datang dari pikiran aku... hanya itu sebenarnya!!
Kalau kemudian ada kekecewaan dan kemarahan diantara ‘gap perbedaan’ itu aku cukup maklum kok, semua orang boleh kesal, seperti aku kesal aku tau orang lain juga bisa kesal. Karena hidup bukan aturan aku, hidup bukan hanya milik aku,, sebagai manusia hidup aku hanya suka menyuarakan suara yang datang dari pikiran aku... hanya itu sebenarnya!!
But
most of all, si teman tetap mengajarkan aku banyak hal,
ada pepatah yang bilang: belang hidup dengan belang, totol hidup dengan totol,
garis hidup dengan garis (lihat film George
of the jungle) atau malah di acara Ricky
Lake show kalimatnya lebih ekstrim lagi: anjing hidup dengan anjing, babi
hidup dengan babi…
Aku terlalu sering terperangkap dalam kalimat “teman tidak mungkin berdusta”, aku terlalu sering enjoy dengan lingkungan karena aku merasa ‘sudah tinggal dengan sejenis’, ketika kita memberikan kejujuran maka yang datang adalah kebenaran, ternyata aku salah. Kenyataannya dunia lebih banyak mempertontokan kebohongan, dunia lebih menikmati kenyamanan daripada perasaan. Dan kejujuran lebih sering membuahkan kebohongan yang lainnya.
Aku terlalu sering terperangkap dalam kalimat “teman tidak mungkin berdusta”, aku terlalu sering enjoy dengan lingkungan karena aku merasa ‘sudah tinggal dengan sejenis’, ketika kita memberikan kejujuran maka yang datang adalah kebenaran, ternyata aku salah. Kenyataannya dunia lebih banyak mempertontokan kebohongan, dunia lebih menikmati kenyamanan daripada perasaan. Dan kejujuran lebih sering membuahkan kebohongan yang lainnya.
Dan aku baru sadar, ternyata
aku jenis yang berbeda, aku adalah kuda yang tersesat diantara para zebra, aku
lebih mirip macan sakit diantara wilderbeast yang lapar. Bukan penolakan yang
aku sesali tapi kebohongan yang lebih menyakitkan. Kemudian aku mengasihani diriku sendiri, bukan
karena pemikiran dan sudut pandangku tapi lebih ke kebodohan yang tidak
menyadari bahwa “aku spesies yang bebeda” dari mereka, dan bertahun-tahun aku
hidup dalam kebanggaan “menjadi bagian dari mereka”... berbulan-bulan dalam
pencaharian “keinginan mereka”…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar