Persepuluhan adalah
menyisihkan 10% dari setiap pendapatan kita untuk Tuhan, logikanya tangan Tuhan
memang tidak akan turun langsung untuk menerima uang 10% tersebut. Biasanya
yang 10% ini akan diserahkan pada kantong-kantong persembahan khusus di gereja.
Sebagai seorang Christian konsep perpuluhan sudah lama aku pahami, bahkan
sebelum aku bekerja, makanya ketika aku bekerja hal ini adalah satu hal yang
langsung aku lakukan bagi Tuhan.
Konsep perpuluhan
cukup riskan bin sensitif bila dibahas orang per orang, setiap orang akan
merasa kebutuhanya tidak bisa ditunda,, that’s
for real actually… Indonesia cyin, semua pake duit.. belum lagi kultur dan
adat sebagaian orang yang merasa penghasilan adalah urusan Pribadi, dan gereja
absolute tidak perlu intervensi.
Kalau dipelajari
lagi perpuluhan pada hakikinya adalah mengembalikan apa yang menjadi milik
Tuhan. Jadi 10% itu bukanlah MEMBERIKAN seperti pemikiran banyak orang sekarang
ini, 10% itu adalah MENGEMBALIKAN yang MEMANG SUDAH menjadi “bagian” Tuhan
dalam setiap pendapatan kita.
Aku bekerja bergaji
baru sekitar 8-9 tahun belakangan ini, dan sebelumnya segala macam pekerjaan
buruh harian sudah kami lakoni. Tapi kami tidak pernah lupa membayar
perpuluhan, agak sedih makanya ketika banyak orang yang bekerja diladang Tuhan
sebagai pembicara dan pengkotbah, tapi karena alasan pendapatan ‘tidak bergaji’
sering melupakan menyisihkan perpuluhan.
Secara personal aku
merasakan bagaimana tangan Tuhan melawat orang-orang yang setia, perjalanan financial
kami merangkak naik, lambat, perlahan dan sangat lelet. Tapi harus aku akui ada
tanjakan didalamnya, ada nilai naik ada skala yang sedikit meningkat dari pada
dulu. Kaul-ku pertamakali sebelum bekerja adalah “korban sulung” untuk gaji
pertama yang aku terima, yaitu menyerahkan 100% gajiku buat Tuhan,, walau tidak
besar tapi ini bukan perjuangan kecil ditengah padatnya kebutuhan hidup dan
bayi kecil yang butuh banyak uang,, bertahun-tahun kemudian aku baru mengerti. Memang
Tuhan berikan aku pekerjaan dengan gaji kecil dulu agar aku bisa ‘cepat’
melupakan pemberian ini,,hehehe…
Masa sekolah aku
bilang “wah enak dong yang gajinya gede,
ngasih 10% gak berasa.. coba kalau kecil, susah lah”, kemudian kakakku menjawab “ya engga lah, rugian yang gajinya
gede, kalu sedikit ngasihnya malah gampang”
Bertahun-tahun
kemudian aku sadar persepuluhan adalah ‘korban’ buat Tuhan, bukan hal yang
gampang dilakukan, baik besar baik kecil semuanya tetap berasa berat untuk
dilakukan. Apalagi banyak saat dimana perpuluhan akan bertemu dengan ‘musim bayaran’. Tapi bagaimanapun juga ini
adalah bagian kecil dari kepatuhan pada perintah Tuhan, persepuluhan
menghalaukan kita dari belalang pelahap, mengahalau kita dari berhutang tanpa
membayar. (karena banyak anak-anak Tuhan yang terjebak dalam ketidak mampuan membayar
hutang). Perpuluhan mengajarkan aku berbagi dengan yang Maha Kaya lalu apalagi
dengan yang kelihatan didepan mata…
Maleakhi
3:10: bawalah seluruh persembahan persepuluhan itu kedalam
rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah KU dan ujilah AKU,
firman TUHAN semesta alam, apakah AKU tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat
kepadamu sampai berkelimpahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar