Beberapa kali pindah kerja, aku mengalami beberapa kali beradaptasi
dengan lingkungan. Ada sudut kecil yang terlihat sepele namun menurutku adalah
bagian penting yang paling pertama harus aku sahabati. Pantry dan Officeboy.
Menurutku jauh lebih membanggakan ketika kita membuat orang kecil merasa ‘menjadi orang’ dari pada menjilat orang
yang lebih tinggi hanya sekedar menunjukan bahwa ‘saya adalah orang’. Buatku lebih menyenangkan tersenyun dan tertawa
bebas bersama orang kecil dari pada sekedar mengulum senyum tipis dengan para
petinggi,, walau jauh lebih hebat lagi jika bisa melakukan semuanya dengan
semua orang,,, hmmm
Adalah Chanim namanya, OB pertama kami di perusahaan Jepang, karena
sebelumnya kami tidak diberikan OB oleh managemen entah karena alasan apa, jadi
selama itu aku biasa merangkap sebagai OB dadakan (kebanyakan kawan-kawan ku
adalah anak-anak mami yang tidak tau cara membuat kopi/tea jadi banyak yang
suka minta pertolonganku atau… mungkin mereka suka membodohiku, karena dalam
segala kejudesanku, mereka tau aku tidak pernah menolak dimintai tolong,,
hehehe. Just Kidding). Perawakanya
legam, hitam dan gagah –menyeramkan lebih cocok- hahaha, but it’s true, tapi ketika kita berbicara dengannya you won’t believe it, he has a smooth voice,
kalau tersenyum manis sekali, pembawaanya hangat dan bersahabat. Dia adalah
seorang untuk melayani kami semua, belum terkadang-kadang membantu departemen lain
yang punya masalah dengan kekurangan tenaga, belum lagi ‘kami’ para perempuan
yang menitip membelikan makanan.
Fuiihh, pokonya dialah seorang diri mulai dari mengepel lantai atas,
ruang engineering bawah, kamar madi atas, kamar mandi bawah, membuat minuman
buat para staf, membuat kopi/teh buat tamu, membelikan sarapan kami, menjadi
kurir ku..(hehehe, ada sebuah kisah lain terselip diantara ini..), membongkar store room jika departemen Finance mencari document atau mengangkat
perkakas dan keperluan lainya yang tersimpan di store room… all, all, all just done by Chanim alone,, waw!!!
Diperusahaan China dengan pengalaman 3 bulan ini, 11-12 dengan
keanehan pemilik perusahaan yang sesungguhnya punya label lumayan ternama ini,
OB nya pun tidak kalah aneh bin ajaib. Datang hanya untuk mengepel lantai 1
sampai 4 dengan seadanya pagi hari (bukan bohong jika aku bilang seadanya,
karena sampah ataupun kotoran lengket dilantai tidak akan lekang sama sekali)
tidak ada cerita staff minta tolong sama OB, jam 16.30 teng dengan sigap
laki-laki yang berusia sekitar 28an itu akan pulang dengan tenangnya ke
haribaan keluarganya. Bahkan hanya sekedar minta tolong geser meja saja dengan
cepat dia menolak, membantu mengepel lantai yang ketumpahan air minum di jam
kerja, dia juga menolaknya bahkan cepat ngeloyor pergi. Pengalamanku dengan OB
ini –apakah sesungguhnya keanehan tempat itu yang membuatnya demikian??
Entahlah- yang jelas 3 bulan yang aneh itu tidak akan kulupakan. OB yang tak
tersentuh ‘permintaan’ apapun…OB paling berkelas yang pernah ku lihat.
Diperusahaan Eropa, mereka nampak terbiasa dengan ‘pengelompokan’
memandang staf baru sepertiku dengan gamang, mereka baik dan mudah dimintai
tolong tapi aku perlu banyak-banyak berkelakar dan bergaul dengan mereka sampai
akhirnya, kami berteman.. mereka bekerja
dengan sytem yang jelas, sepertinya yayasannya telah berhasil menciptakan
pekerja-pekerja yang baik dan cekatan.
Perusahaan Amerika, hmmm…little
bit wondering apakah pengkotakan merupakan sebuah system baru di dunia
kerja? aku miris. Disini OB terlihat seperti kaku dan sama sekali tidak
bersahabat, tidak ada senyum sekalipun kita menyapanya dengan senyum, tidak ada
gairah, tidak ada persahabatan dengan staff. Mereka rajin, mereka sigap tapi
terlihat semua dikerjakan tanpa gairah dan buat aku hal seperti ini tidak
mengenakan sama sekali. Semua karyawan dilayani sama disini, semua OB boleh dimintai tolong, semua seharusnya
bisa dimintai tolong, kapanpun dan dimanapun. Tapi dengan idealism
kemanusiaanku aku merasa mereka bekerja seperti system, hanya melakukanya karena digaji dan
bukan dari hati.
Anyway,
-seperti suamiku sering bilang- lain ladang lain ilalang, lain tempat lain pula
kebiasaanya.Yups,, that’s what I saw actually, but
somehow, somewhere and always
Chanim sudah menjadi OB paling aku sukai, dialah OB paling baik yang pernah aku kenal, the one and only OB yang bisa diajak
curhat masalah pribadi, OB yang berani mengkomplen jika aku minta tambah kopi
instant (karena dia tau aku gak kuat kopi, tapi maksa,,hihihi..), OB dan kurir picking list-ku..
OB yang standarnya kemudian
membuat aku melihat OB-OB lainya terlihat dibawah standard,, hehehe *maaf ya buat yang lain…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar