25 Nov 2011

Bung Karno



Semua orang pasti familiar dengan nama Bung Karno karena sejak SD sudah terbiasa membaca nama beliau, juga mengetahui track record perjalannaya dalam pelajaran sejarah. Di pertengangahan tahun 90-an sejak duduk di bangku SMEA aku aktif dikegiatan Pramuka, aku cukup merasa kalau kegiatan ini sedikit banyak lebih menumbuhkan rasa nasionalisku yang memang sudah ada. Pengertian aku antara nasionalisme dan setuju dengan pemerintahan adalah dua hal yang sama sekali berbeda, apapun itu aku cukup merasa menjadi anak muda yang cinta tanah air  #ayo Indonesia#.

Nama Bung Karno kemudian tidak hanya menjadi tokoh  yang aku baca dibuku pelajaran sekolah, dari beberapa kakak-kakak pramuka (pastinya yang sudah sangat senior) sering aku mendengar kisah tentang “charisma” seorang Soekarno. Inilah pertama kalinya aku mengerti konotasi lain dari “pribadi yang menarik perhatian” sama dengan charisma karna yang aku tau selama ini adalah gereja karismatik (bada banget khan maknanya..). Menurut cerita -karna mereka juga pasti dapat dari orangtua atau para eyang-, katanya: pada jaman itu setiap kali bung Karno berpidato semua rakyat akan segera menghentikan kegiatanya –yach, semua percakapan dan diskusi akan dibreak untuk sesaat, tepat seperti gambaran film-film-. Beliau juga memang tipikal down to earth, biasa bertegur sapa dengan semua lapisan masyarakat yang kebetulan dijumpainya, entah itu tukang becak, petani, politisikah... he just a humble person. Kurang lebih demikianlah cerita ini aku terima, dan kemudian aku terpikat dengan kalimat Bung Karno  adalah Pribadi yang memiliki charisma tinggi.

Kalau kemudian di era reformasi ini banyak berita-berita yang dipoles dan terbentuk menjadi sebuah opini akan kegagalan seorang Soekarno, kok ya I don’t really believe it actually, kisah bagaimana kharismatiknya seorang Seokarno terlanjur tersimpan manis di salah satu ruang hatiku…#hadeh bahasanya..hihihi#. Keberanianya dengan slogan “ganyang Malaysia”, idenya dengan bangunan-bangunan vital yang sampai sekarang masih akan dikenang bangsa ini sebagai warisan idenya Soekarno, pidatonya di PBB, idealismenya menentang Amerika (aku 100% pencinta Amerika lho..piss), keberaniannya keluar masuk PBB, berargument dan berorasi dihadapan banyak negara (yang jaman sekarang ini menurut aku bangsa kita seolah-olah dibawah derajat mereka) dengan dada yang membusung dan lengan yang teracung –melihat di file tivi siy begitu- padahal kita masih Negara baru merdeka, sekalipun aku tidak pernah secara Pribadi membaca biografi beliau. Aku lebih suka menilai beliau dengan cara yang sederhana, dari kisah yang kudengar dari senior –yang menurutku waktu itu -Pramuka tidak mungkin bohong- dan apa yang sejarah sudah buktikan melalui film documenter.

Menitik airmata ini melihat kegagahan beliau yang tidak umbar senyum tapi tidak jaim di kancah politik internasional, darah nasionalistku akan membuncah dan berkatai “oh God, sungguhkan bangsaku pernah segagah ini?”

Sampai hari ini dan detik ini, aku masih penasaran ke-kharismatkan- seorang bung Karno, masih terus mencari dimanakah, disiapakah dan bilamanakah charisma yang anggun itu bisa aku plagiat. Dan nama Soekarno -walaupun biografinya tidak aku pelajari secara mendalam- akan selalu menjadi salah satu tokoh besar yang menjadi kiblatku dalam pencarian "jiwa yang berkharisma".  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar