Anyway,
walaupun aku gak tau lagunya paling tidak khan aku sudah tau nama si artis. Bukannya begitu cara ‘naik’
diindustri per-entertainment-an
Indonesia?.. Gak perlu prestasi, yang penting segudang sensasi, hehehe.
“Kok
sinis sih...” (kata banyak orang),
"engga juga kalee", serasa interview gue. *ngarep jadi selebritis juga dong..kwkwk.
Habisnya, aku —merasa sebagai banci tipi, I was. Aku mulai males dan capek liat tipi yang isinya, mulai dari persinetronan, pernyanyian dan percintaan dan permasalahan selalu diisi oleh artis yang dia lagi-dia lagi, masalah ini lagi - ini lagi. Baru aja tenang berapa minggu eh besoknya bersambung, maksudnya apa ya??
Belum lagi kisah-kisah ‘karangan’. Bisanya ini sih buatan anang (artis nanggung), yang dah ngebet mau melesat cepat bak meteor dan menteror. Baru ‘kasak-kusuk’ marahan eh tau-tau dah pelukan, baru aja sambit-sambitan statement eh ‘ketangkep’ jalan bareng. Ramai bikin ‘sesuatu’ dengan konsep “konsumsi Pribadi”, tapi ‘sadar’ suatu saat akan kebuka… maksudnya apa lagi niy?? Halaah.
"engga juga kalee", serasa interview gue. *ngarep jadi selebritis juga dong..kwkwk.
Habisnya, aku —merasa sebagai banci tipi, I was. Aku mulai males dan capek liat tipi yang isinya, mulai dari persinetronan, pernyanyian dan percintaan dan permasalahan selalu diisi oleh artis yang dia lagi-dia lagi, masalah ini lagi - ini lagi. Baru aja tenang berapa minggu eh besoknya bersambung, maksudnya apa ya??
Belum lagi kisah-kisah ‘karangan’. Bisanya ini sih buatan anang (artis nanggung), yang dah ngebet mau melesat cepat bak meteor dan menteror. Baru ‘kasak-kusuk’ marahan eh tau-tau dah pelukan, baru aja sambit-sambitan statement eh ‘ketangkep’ jalan bareng. Ramai bikin ‘sesuatu’ dengan konsep “konsumsi Pribadi”, tapi ‘sadar’ suatu saat akan kebuka… maksudnya apa lagi niy?? Halaah.
Berasa
gak sih, banyak artis yang kita gak pernah kenal segment-nya apa, terus
gara-gara banyak gossip ana-ini mendadak
booming trus kemudian main filem, jadi MC , punya album, lalu ... punya acara
sendiri.
Nah,
sebagai banci tipi (I was a television
addicted, beneran deh). Waktu itu, aku sukaaa bangeet sama beberapa artis −jaman
dulu, pastinya−. Akan tapi, untuk ngeliat dia muncul tuh susaaaah banget. Karena (biasanya)
mereka cuma muncul di 1 judul, itu juga seminggu sekali, itu juga kalau tidak
disisipi “berita khusus TVRI”, itu juga kalau hari sabtu gak keburu mati lampu,
so harus sabar menunggu masa yang
akan datang lagi, untuk liat si bintang ini... jiaah, lebay banget. Ho
oh.
Malah
kadang-kadang di film itu, walaupun sudah dibuat pemeran utamanya adalah si Sarap dan si Bedul... Bisa lho adegan
mereka ini langka, malah kadang gak muncul sama sekali hari itu. Tambah penasaraaan lagi khan?. Pokonya jaman dulu, film itu
begitu adil pada semua pemainya (mau dia bintang utama apa pembantu, semua muncul sesuai takaran-nya). Tapi sama sekali tak berpihak pada penonton
yang udah pada dag-dig-der –dut penasaran. *curhat mode on,, hihihi
-- my favorite one -- |
Serupa dengan acara permusikan: ada dia lagi (entah dia nyanyi pake suara apa itu), ada juga yang membuka mulut tanpa pernah benar-benar mengeluarkan suara. Heran si MC pasti aka bilang “berbakat”,,, OMG apakah aku harus belajar lagi sama JS. Badudu apa arti berbakat secara harafiah bukan ‘goodwill’. Sangat standard!!
Di
bagian per-film/sinetron-an: jam sinetron siang hadir lagi ‘siwajah’ itu,
sinetron lepas magrip muncul kembali wajahnya, prime time −again dia−. Belum lagi selingan-selingan impoten-tainment nya: they back..(again).
Lebay gak segitunya kali.. (pasti ada yang komen gini), ya ya ya.. —kalau aku salah— please name me: 20 nama artis yang jadi ‘tokoh utama’ disinetron/film. Khan sekarang menjamur banget tuh judul-judul film/sinetron. Paling hebat kamu hanya bisa kasih aku 5 nama. Karena apa? karena setelah sinetron ini habis tidak lama kemudian mereka ganti judul dan pemainya: still the same bebeh,,,
Lebay gak segitunya kali.. (pasti ada yang komen gini), ya ya ya.. —kalau aku salah— please name me: 20 nama artis yang jadi ‘tokoh utama’ disinetron/film. Khan sekarang menjamur banget tuh judul-judul film/sinetron. Paling hebat kamu hanya bisa kasih aku 5 nama. Karena apa? karena setelah sinetron ini habis tidak lama kemudian mereka ganti judul dan pemainya: still the same bebeh,,,
Aku
tidak bilang mereka tidak berbakat (tar dibilang sirik tanda tak mampu lagi,,
hadeeeh). Katakanlah mereka memang berbakat (secara aku gak hoby liat sinetron
jadi gak ngapalin juga which ‘bisa’ dan
‘tidak’, tapi sering terpaksa ‘terjajah’ juga karena mertua nonton, kyaaa). Tapi
mbok ya jangan hiper, luber, tumpahan, berlebihan, banjir kek… It’s
you again, again you, you again what?? (kamu lagi apa??) Hehehe..
karakter
pemain curam abis, anak SMP sudah disetel jadi ‘dewasa’. Sedangkan artis-artis yang (setau
aku sepantaran aku...), sekarang karakternya jadi ibu-ibu dengan anak usia 20-an... Tak
ada lagi budaya (sudah jelas pake baju-baju jawa) kok dipanggilnya ‘Oma’. So what’s wrong with: mbah, eyang, kakek /nenek
atau opung..
Soal kisah standar lah: harta, tahta dan wanita. 3 TA.
Soal kisah standar lah: harta, tahta dan wanita. 3 TA.
Tokoh
utama: kaya, cantik, baik hati dan terjajah atau ketuker. Si anatagonis: jahat,
sadis, bangkrut, dengan mata gede-gede. Pasangan yang disukai si jahat biasanya
‘memilih’ si pemeran utama… #ambil helm
buat tutup muka.
Kadang
rasanya pengen banting tipi kalau sudah keseel banget liat acara-acara kacangan
itu (hiiyyy), tapi berasa sayang aja. Ya iyalah, dia enak bego-begoin publik
dapat untung, nah aku udah kesel, rugi pula,, engga banget khan. Hahaha,,
BTW
ada yang punya perasaan sama kaya aku gak sih??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar